Tuesday, July 7, 2015

BANGKU TUA



Kemarin, iya tepatnya kemarin sebelum saya menjajakan kaki saya untuk kembali ke padatnya ibu kota. Saya teringat dengan sebuah bangku di tengah hutan kota yang berdiri kokoh di antara rindangnya pepohonan. Sebenarnya itu bukan hal yang aneh menemui bangku di tengah hutan tapi bangku itu telah mebawa saya ke alam yang berbeda ketika saya mendudukinya, Imajinasi mulai bermain main, rindangnya pepohonan seaakan mengajak saya untuk ikut menari nari bersama daun yang berguguran. Hahahaha mungkin saya berada di alam yang berbeda dari kehidupan yang biasanya. Saya kembali melamun dengan pandangan kosong.(reza rahmadio)

 Disela sela kesenduan saya di bangku itu banyak inspirasi inspirasi dari bangku itu untuk melakukan hal hal positif.Dimulai dari hunting disana, hingga saya bisa lebih memikirkan masa depan saya di era perkuliahan semester akhir ini yang membuat saya tidak karuan memikirkannya. Lalu adanya masalah pribadi yang dalam diri saya dari mulai percintaan dan bagaimana menghadapi skripsi yg gampang tapi sungguh rumit untuk mengerjakannya karena sifat malas yg menimpa saya. Disini saya bisa lebih relax untuk menghadapinya bahkan bisa mengeluarkan jatidiri saya untuk seorang pria seperti saya yang sudah memikirkan masa depan. (irfan.n)

Melihat daun yang berguguran satu persatu jatuh ke tanah saya mengumpamakan seperti sahabat sahabat saya yang satu demi satu mulai menghilang, saya dan sahabat seperti satu pohon yang kokoh akan bertumbuh tua membesar dan gugur. Dimana sahabat yang sejati? sahabat sejati ialah sahabat yang ada dalam diri sendiri, bukan orang lain, saya merasakan nya! segala sesuatu apa yang saya lakukan saya bertanya kepada hati kecil saya si sahabat sejati. motivasi, kreatifitas, pola pikir, cinta dan harapan semua ia pasti tau jawab nya. (syarifbay)